Loading... Please wait

Bayi Di Tong Sampah Berlumur Darah

Perlakuan tak manusiawi pada seorang bayi kembali terulang. Setelah beberapa hari lalu bayi berumur 9 bulan, Jodi Sabrina, meninggal dengan dugaan dianiaya ibu angkat, kini warga Surabaya dikejutkan temuan bayi dalam bak sampah di tepi jalan dalam kondisi masih hidup.

Bayi perempuan yang diduga baru dilahirkan itu ditemukan di dalam bak sampah di depan depot bubur ayam Djakarta di Jalan Raya Manyar dalam keadaan hidup, Minggu (18/7) pagi. Saat ditemukan, bayi mungil berparas cantik itu dalam kondisi dibalut kain batikcpanjang dan dimasukkan dalam tas plastik atau tas kresek. Kondisi bayi dipastikan baik setelah mendapat perawatan secepatnya.

Keberadaan bayi dalam bak sampah pertama kali diketahui oleh pegawai depot bubur ayam, Haniatun (21). Saat itu Haniatun mendengar suara yang asalnya dari tempat sampah di pinggir jalan raya. Meski suara yang terdengar dari bak sampah itu adalah suara bayi, Haniatun sempat tidak memercayai apa yang dia dengar. Dia sempat mengira itu suara seekor kucing. Namun, akhirnya dia benar-benar memastikan jika suara yang didengarnya itu adalah suara tangisan bayi yang agak tertahan.

Setelah memastikan ada bayi di dalam bak sampah, Haniatum melapor ke perangkat kampung setempat. Ketua RT 5 RW 2 Kelurahan Pumpungan, Andi Kristiono, mengatakan bayi itu pertama kali ditemukan sekitar pukul 05.00 WIB.

Untuk memastikan keberadaan bayi di dalam tas plastik di bak sampah, Andi segera membuka tas plastik itu disaksikan warga sekitar. “Kami juga segera melaporkan temuan bayi itu ke Polsekta Sukolilo. Kasihan bayi itu, karena dimasukkan di dalam tas plastik hitam, untung masih hidup,” ujar Andi.

Bayi yang masih dalam keadaan kotor karena bercampur darah dan sampah itu selanjutnya dilarikan ke Bidan Praktik Swasta (BPS), Indahsah Muchi yang letaknya berdekatan dengan lokasi penemuan, yakni di Jl Pumpungan IV/33, Surabaya.

Di tempat praktik bidan ini, bayi perempuan yang diperkirakan baru berumur sehari itu lalu dimandikan untuk menghilangkan kotoran dan bekas darah yang masih menempel di tubuhnya. “Baunya juga menyengat karena berada di bak sampah. Darahnya juga masih ada di sebagian tubuhnya. Untunglah bayi ini tubuhnya kuat dan sehat, sehingga mampu bertahan,” tutur bidan Indahsah.

Bayi yang ditemukan dalam kondisi ari-ari sudah terpotong itu memiliki bobot 2,6 kg. Meski kondisi bayi dinyatakan sehat, Indahsah mengkhawatirkan kemungkinan timbulnya infeksi.

”Yang paling dikhawatirkan adalah bagaimana cara ari-ari bayi ini dipotong, karena saat ditemukan ari-arinya sudah tidak ada, dikhawatirkan terjadi infeksi karena cara pemotongannya,” ujar Indahsah.

Sebelumnya, beberapa warga yang berdatangan di lokasi penemuan bayi sempat melontarkan keinginan mengadopsi bayi perempuan tersebut. Warga yang penasaran pada kondisi bayi temuan juga berusaha melihat bayi dari dekat dengan mendatangi tempat praktik bidan. “Kok teganya membuang bayi yang lucu begini. Saya mau merawatnya kalau diizinkan,” ujar seorang warga saat menyaksikan kondisi bayi di BPS.

Keinginan serupa juga dikemukakan warga lain setelah melihat mungil dan putihnya bayi perempuan tersebut. “Saya juga mau mengadopsinya,” kata seorang ibu tak mau kalah. Tapi, karena masih dalam proses penyelidikan, polisi belum memberikan izin sampai proses lebih lanjut.

Karena peralatan perawatan bayi di BPS terbatas, bayi perempuan tanpa nama itu kemudian dirujuk ke RS Haji Sukolilo guna mendapat perawatan yang lebih baik. Bayi untuk sementara waktu dititipkan, sekaligus dirawat hingga ada perkembangan lebih lanjut.

Kapolsekta Sukolilo AKP Meity Djani Manus menyatakan pihaknya kini berusaha mengungkap siapa pembuang bayi. “Kami sudah memeriksa beberapa saksi, tapi dari saksi yang ada belum didapat petunjuk yang mengarah siapa pelakunya,” ujar Meity saat dihubungi kemarin.

Meski demikian polisi tetap berusaha mencari pembuang bayi. Masyarakat yang mengetahui seseorang yang berada di sekitar lokasi pada Sabtu (17/7) malam atau Minggu (18/7) dini hari diharapkan bisa memberikan informasi ke Polsekta Sukolilo.

Terkait keinginan masyarakat untuk mengadopsi bayi temuan itu, Kapolsek membenarkan jika ada beberapa pihak yang menyatakan ketertarikan pada bayi tersebut. Tidak hanya masyarakat umum, bahkan beberapa anggota polisi juga menyatakan keinginan untuk mengasuh bayi malang tersebut.

“Memang ada yang ingin mengadopsi, anggota juga ada yang menginginkan, tapi belum ada yang menyatakan langsung ke saya, mungkin besok,” tambah Meity.

Sumber :Kompas

Masukkan alamat email kamu disini:

Posting Keren Lainnya : Bloggeron

0 comments:

:f :D :x B-) b-( :@ x( :? ;;) :-B :| :)) :(( =(( :s :-j :-p :-o :-g :-x

Post a Comment

Powered by Blogger.